REVIEW “GARDEN CITY, KOTA PUTIH - INDUSTRIAL CITIES”
Garden City merupakan gerakan yang muncul di Inggris pada abad ke-19 sebagai reaksi terhadap kepadatan dan pencemaran lingkungan yang terjadi akibat dari Revolusi industri. Pada tahun 1898 konsep garden city ini di kemukakan oleh Ebenezer Howard , dengan idenya mengenai pembentukan konsep kota baru. Untuk konsep garden city yang pertama dicetuskan adalah Letchworth, di Hertfordshire, United Kingdom. Selain di Letchworth, konsep garden city tersebut pun di terapkan di Chaux dan Welwyn (1921).
Garden city memiliki konsep gabungan antara desa dan kota yang memilki bentuk fisik bulat sebagai pusat kota dan di kelilingi oleh perumahan/permukiman dan taman serta memilki ruang terbuka hijau yang alami. Perumahan di susun secara informal di jalan-jalan yang lebar dan melengkung. Untuk kegiatan industri terletak di pinggiran batas kota dan berada dekat dengan pasar serta jalur transportasi kereta api listrik. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi adanya pencemaran lingkungan dan membuat udara menjadi bersih.
Gerakan ini pun menyebar sampai ke Amerika Serikat sehingga mulai merencanakan perancangan konsep garden city seperti Radburn, New Jersey, dan Jackson Heights dari Queens, New York. Para perancang menjadikan garden city sebagai panduan dasar dalam perencanaan konsep kota baru. Sebagai salah contoh dari garden city yaitu adalah bangunan The Mall di Washington, DC dengan melibatkan Daniel Burnham, Frederick Law Omset, Jr, Charles F. MCKim dan bersama-sama menyaksikan pemahatan patung Augustus St Gaudens.
A. Fungsi dan Karakteristik Ruang Kota dari White City
Konsep White City di Amerika merupakan bagian dari konsep dasar garden city. The White City ini pertama kali dikemukakan oleh Daniel Burnham, dengan menggunakan model konsep gabungan dari Beaux-Arts yaitu suatu bentuk rancangan yang menghasilkan urutan, simetri, hirarki, dan pemandangan indah dan bersifat monumen. Semua bangunan di hiasi dengan cara yang sama, yang memilki ketentuan dengan ketinggian bangunan yang seragam/seirama dan bangunan tersebut di dominasi berwarna putih. Konsep pembangunannya membuka ke jalur utama mahkamah dengan mengandung komposisi yang seimbang antara bangunan, perairan dan ruang terbuka hijau.
Pada “White City” ini di sajikan sebuah utopia yang monumental dan bermartabat serta memiliki konsep model secara sosial yang sudut pandangnya menggambarkan keadaan yang ekstrim. Whiite City ini di bangun dengan tujuan agar dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat sehingga dapat terwujudnya kehidupan yang tentram, nyaman, harmonis dan bermartabat. Selain itu pada unsur-unsur bangunan klasik dan monumental yang bersifat visual dapat berfungsi sebagai tempat beraktivitas dan bersosialisasi bagi masyarakat dengan memperhatikan nilai seni yang tinggi sebagai konsep keindahan kota tersebut.
B. Fakor Penentu Keberadaan “White City”
Palm Haven’s Residence merupakan kota putih yang menjadikan gaden city sebagai konsep dasar pembangunannya. Kota ini dibangun di San Jose, Ca, dan merupakan misi awal dar para perancang kota. Akan tetapi keberadaannya tidak dapat bertahan lama, karena pada tahun 1913 pecahnya Perang Dunia I yang mengakibatkan penjualan real estat pemukiman di seluruh negeri berhenti. Sampai pada tahun 1920-an pun hal tersebut belum pulih kembali, karena adanya krisis ekonomi.
Namun setelah peristiwa itu berakhir, maka rancangan kota putih dibangun kembali dengan nama “Park Residence” yang tempatnya berada dipinggiran kota Amerika. Park Residence ini memiliki konsep yang sama dengan kota putih yang sebelumnya yaitu pembangunannya juga dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat, keindahan visual dan tertata secara alami, hanya saja agak sedikit bersifat modern meskipun masih memiliki unsur klasik dan monumental, maka dari itu keberadaannya pun masih dapat terpelihara dengan baik. Park Residence adalah kota impian Amerika yang disusun menjadi konsep yang akan bertahan agar dapat mempengaruhi taraf hidup sampai pada pergantian abad ke-20 dan juga dapat berfungsi untuk mempengaruhi perancangan kota pada abad berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar